Wednesday, December 10, 2008

Bagaimana cara penawaran yang baik

Tawarkan Lebih Dari Yang Anda Harapkan
Sebagai Marketing tawar menawar dalam negosiasi adalah hal yang ditemui sehari hari. Bagaimana cara negosiasi yang baik? Salah satu kiat dalam bernegosiasi adalah dengan cara meminta atau menawarkan jauh lebih tinggi daripada yang anda kira akan anda dapatkan.
Lalu berapa sebenarnya harga yang pantas tersebut. Tentu saja setinggi tingginya yang anda kira masih masuk akal. Bagi marketing yang belum berpengalaman mungkin hal ini dianggap mustahil. Apalagi marketing asuransi. Mereka berpikir bila Premi yang ditawarkan terlalu tinggi jangan - jangan client tersebut akan pergi.
Lalu bagaimana mengukur kemampuan calon klien anda? Seberapa besar kemampuannya. Sebenarnya hal tersebut tidaklah selalu harus menjadi masalah. Semakin sedikit yang anda ketahui semakin bagus. Beberapa hari yang lalu saya bernegoisasi dengan seorang calon nasabah. Seperti biasa sebelum mulai ke inti masalah, obrolan - obrolan ringan terjadi.
Dalam obrolan calon nasabah tersebut bercerita bahwa baru saja ia membeli sebuah rumah. Seluruh tabungan telah dihabiskan nya untuk membeli rumah tersebut. Celaka pikir saya. Mungkin ini bukan saat yang tepat untuk menawarkan asuransi.
Apakah saya menyerah? Tidak saya tetap menawarkan premi yang besar untuknya. Yang membuat saya melakukan hal tersebut adalah:
Mungkin saja dia tidak mengatakan yang sesungguhnya bahwa uang tabungannya telah habis. Atau mungkin saja habis menurut ukuran nya tidak sama dengan habis menurut orang orang kebanyakan.
Saya akan terlihat lebih kooperatif apabila ternyata dia menawar dan saya mencoba membantunya membuat ilustrasi polis sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Jadi saya mencoba untuk selalu memikirkan dua hal tersebut dalam menjual. Yang jelas dengan menawarkan setinggi tingginya saya memberikan peluang kepadanya untuk bernegosiasi.
Alasan lainnya bila anda berpikir positif, mungkin saja anda akan mendapatkannya hari itu. Rezeki itu datangnya tidak terduga duga. Dunia selalu penuh dengan kejutan.
Yang jelas alasan utama dalam meminta lebih adalah memberikan kesempatan kepadanya untuk menawar. Sehingga negosiasi anda tidak buntu. Saya selalu dapat mengurangi angka angka tersebut berapa saja sesuai kemauan dan kemampuannya.
Dan secara psikologis orang jarang sekali menawar jauh di bawah angka yang di berikan pertama kali. Bila anda berikan angka awal 1 juta, mungkin ia akan menawar hingga 500 ribu. Namun Bayangkan bila anda menawarkan di angka 5 juta. Mungkin ia hanya menawar sedikit. Jauh dari yang anda butuhkan.
Dengan memberikan ruang untuk menawar, berapapun deal nya akan membuat client anda merasa menang. Yang berarti sebuah hubungan baik akan terjalin. Anda telah memberikan kesan baik kepadanya.
Jadi Tawarkan Setinggi Tingginya. Ingat 5 Alasan ini:
Mungkin saja anda mendapatkanya
Anda memberi kesempatan menawar
Apapun yang anda jual memiliki nilai gengsi yang lebih tinggi
Mencegah buntunya negosiasi anda
Menciptakan iklim dimana client anda merasa menang bila telah berhasil menawar
Sadar atau tidak sadar hal ini telah saya terapkan sejak kecil. Dulu sekali ketika saya masih tinggal bersama orang tua dan izin untuk meminjam mobil orang tua masih sangat sulit -Saya masih smu. Dan izin memakai mobil benar benar tergantung mood ayah saya- saya pernah melakukan hal ini:Dengan berbagai macam alasan gengsi dan lain sebagainya saya berkata kepada ayah saya untuk meminjam mobil sedannya untuk sebuah acara malam minggu. Mood ayah saya tidak benar benar baik waktu itu. Namun apa jawaban nya?”Pakai saja mobil van, tidak usah sedan!” katanya ketus.Ayah saya tidak pernah sadar bahwa yang saya butuhkan memang mobil van nya. Karena menampung lebih banyak orang. Dan banyak teman yang bisa ikut.

No comments: